News Trending

Teknologi Charger Ponsel dengan Knalpot Motor

ad+1

charger ponsel dari knalpot sepeda motor
alat charger dengan knalpot sepeda motor

Charger Ponsel merupakan kebutuhan penting saat ini, karena hampir semua orang memiliki Handphone. Di tengah kebutuhan tersebut munculah ide dari seorang Mahasiswa UBAYA, membuat charger ponsel knalpot motor.

Berawal ketika Chandra Sudono Halim, Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Surabaya, mengendarai sepeda motor di jalan raya. Dia melihat bahwa knalpot sepeda motor akan mengeluarkan gas buang (berupa tekanan angin). Ini tentunya bisa dijadikan sebagai sumber engeri alternatif.

Tekanan gas yang dihasilkan oleh knalpot sepeda motor cukup tinggi. Buktinya jika kita berada di belakang sepeda motor yang memiliki knalpot tinggi, pengendara di belakangnya akan merasakan tekanan angin dari knalpot itu. Inilah pengalaman yang terjadi pada Chandra, sehingga memunculkan ide untuk membuat charger bersumber dari knalpot.

Akhirnya, ide itu diwujudkannya dalam mata kuliah Desain produk. Dengan memakai bantuan komponen tertentu, gas buang sisa pembakaran yang bertekanan angin itu bisa menghasilkan listrik.

Dengan menggunakan baling-baling CPU komputer, tekanan angin ditangkap sehingga menggerakan kipas dan berputar.  Dengan berputarnya kipas CPU itu, tentunya dapat menghasilkan arus listrik sebagaimana Listrik tenaga angin. Pada alat yang dibuat oleh Chandra itu, generator berupa kipas CPU dihubungkan dengan stabilisator khusus yang dibuat olehnya dan juga alat penyimpan energi yang dihasilkan (sebagai powebank).

Dengan power bank itu pengguna dapat langsung menghubungkan dengan kabel charger untuk mencharge baterai ponsel. Dalam praktiknya stabilisator dan powerbank diletakan di dalam jok motor. Saat motor dijalankan energi listrik akan dihasilkan dan tersimpan dalam powerbank.

Listrik yang dihasilkan oleh alat itu dapat mencapai 5 volt jika kecepatan motor telah mencapai 20km/jam. Dengan perjalanan motor selama satu jam, listrik yang tersimpan dalam power bank bisa mencapai 30-40 persen. Sehingga setidaknya memerlukan waktu 3-4 jam perjalanan motor, jika ingin agar power bank terisi penuh.

Untuk sementara ini alat tersebut akan lebih disempurnakannya lagi sebagai tugar Akhir sembari mengurus paten. Untuk penelitan dan pembuatan prototipe alat itu sendiri Chandra menghabiskan waktu 1 tahun 5 bulan.

Alat yang disebut sebagai E2MC (Electric Emission Mobile Charger) itu, mungkin baru bisa dipasarkan 1-2 tahun ke depan. 

Teknologi Charger Knalpot ini sendiri telah diikutkan dalam Lomba di Johor Malaysia pada 20 agustus 2014. Tekonologi berhasil menyabet medali emas.

0 comments: